lebih baik mencoba daripada jadi penonton. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 05 November 2011

Idul adha

Sabtu, 05 November 2011

Amalan Mulia
Seputar Idul Adha

Oleh: Al Ustadz Abu Abdillah
Amalan
Kediri
Semoga Allah subhaanahu wa
ta aalaa menerima amal kita dan
menghitungnya sebagai amalan
yang dinyatakan oleh Rasulullah
shallallaahu alaihi wa sallam:
Tidaklah ada suatu hari yang
amal shalih yang dilakukan
padanya lebih dicintai oleh Allah
daripada hari-hari ini (yaitu
sepuluh hari pertama bulan
Dzulhijjah). (HR. Ahmad, Abu
Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu
Majah)
Masih tersisa bagi kita di awal
bulan ini beberapa hari yang
memiliki keutamaan khusus
dibanding hari-hari yang lain.
Yaitu hari Arafah pada tanggal 9
dan keesokan harinya yang
merupakan hari raya Idul Adha.
Berikutnya tiga hari setelah hari
raya yang disebut hari tasyriq.
Barangsiapa mengisi hari-hari
itu dengan amalan yang sesuai
dengan petunjuk Nabi
shallallaahu alaihi wa sallam, dia
akan meraih keutamaan yang
besar.
Para pembaca rahimakumullah.
Pada buletin edisi kali akan kami
sebutkan secara ringkas makna
dari hari-hari tersebut (hari
Arafah, hari raya Idul Adha, dan
hari-hari tasyriq),
keutamaannya, serta amalan
apa saja yang dianjurkan pada
hari-hari itu, berikut hukum-
hukumnya sesuai dengan
bimbingan Allah subhaanahu
wa ta aalaa dan Rasul-Nya
shallallaahu alaihi wa sallam.
Namun sebelumnya, penting
untuk kita ketahui bahwa di
antara amalan yang disyariatkan
untuk diperbanyak ketika
memasuki 10 hari pertama
bulan Dzulhijjah adalah
mengucapkan takbir. Ibadah ini
masih terus berlanjut hingga
akhir hari-hari Tasyriq. Ada dua
macam takbir yang disyariatkan
pada hari-hari tersebut, yaitu
Takbir Muthlaq dan Takbir Muqayyad.
Muthlaq dilakukan sejak
masuknya bulan Dzulhijjah
sampai akhir hari Tasyriq.
Adapun pelaksanaannya adalah
setiap waktu, tidak hanya setiap
selesai shalat fardhu. Jadi
Takbir
pensyariatannya bersifat mutlak,
oleh karena itulah dinamakan
Takbir Muthlaq.
Sedangkan Takbir Muqayyad
dilakukan setiap selesai shalat
fardhu, dimulai sejak shalat
shubuh hari Arafah sampai
seusai shalat Ashr hari Tasyriq
yang terakhir. Jadi
pensyariatannya terikat dengan
shalat, oleh karena itu
dinamakan dengan Takbir
Muqayyad (terikat).
Puasa Arafah
Bagi jama ah haji, hari Arafah
adalah saat yang istimewa.
Karena pada hari itulah puncak
pelaksanaan manasik haji
ditunaikan, yaitu wukuf di
padang Arafah. Pada saat itulah
Allah subhaanahu wa ta aalaa
memuji dan membanggakan
mereka di hadapan para
malaikat-Nya. Dan pada hari
itulah, banyak hamba-hamba
Allah subhaanahu wa ta aalaa
yang dibebaskan dari an-naar
(api neraka). Rasulullah
shallallaahu alaihi wa sallam
bersabda (yang artinya):
Tidak ada hari yang Allah
membebaskan hamba-hamba
dari api neraka yang lebih
banyak daripada hari Arafah,
dan sesungguhnya Allah akan
mendekat dan kemudian
membanggakan mereka di
hadapan para malaikat dan
berfirman: apa yang mereka
inginkan? (HR. Muslim)
Bagi umat Islam yang tidak
sedang menunaikan ibadah haji
pun, juga berkesempatan untuk
mendapatkan keutamaan dan
pahala yang besar di hari itu,
yaitu dengan berpuasa ( Arafah).
Walaupun hukumnya sunnah,
namun amalan puasa yang
dilakukan pada tanggal 9
Dzulhijjah ini memiliki
keutamaan yang sangat besar,
sebagaimana sabda Nabi
shallallaahu alaihi wa sallam:
óOÜNÔPQ®O ß´QNèN”N ßRäNŽ¿PôN”N íNßR’NŽ×PôN”N
(Puasa Arafah) menghapus
dosa-dosa setahun yang lalu
dan setahun yang akan
datang. (HR. Muslim)
Diterangkan oleh an-Nawawi
rahimahullaah bahwa puasa
Arafah itu bisa menggugurkan
dosa-dosa pelakunya selama
dua tahun. Dan yang dimaksud
dosa di sini adalah dosa-dosa
kecil. Kalau tidak memiliki dosa
kecil, diharapkan bisa
meringankan beban akibat
dosa besarnya. Jika tidak, maka
diharapkan akan mengangkat
derajat orang yang berpuasa
Arafah tersebut. (Syarh Shahih
Muslim)
Maka dari itu, seorang muslim
hendaknya tidak terlewatkan
dari kesempatan meraih
keutamaan yang sangat besar
ini.
Amalan lain yang juga
dikerjakan pada hari Arafah
adalah memulai
mengumandangkan takbir
muqayyad. Yaitu dimulai ketika
selesai shalat shubuh
sebagaimana telah disinggung
di atas. Hanya saja para ulama
berbeda pendapat, kapan
lantunan kalimat yang
mengandung pengagungan
kepada Allah subhaanahu wa
ta aalaa ini diucapkan, apakah
setelah istighfar (dalam bacaan
dzikir setelah shalat), atau
sebelumnya. Menurut Asy-Syaikh
Ibnu Utsaimin rahimahullaah,
yang benar adalah takbir
muqayyad ini diucapkan setelah
istighfar dan kalimat Allahumma
antassalam
wa
minkassalam& (Asy-Syarhul
Mumti )


0 komentar:

Posting Komentar

Silah kan berikan komentar..asal jangan melanggar hukum dan norma-norma agama

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 

sederhana

sederhana
bersehaja